Minggu, 23 Juli 2017

BALITA BERMAIN SEX TOY



CERITA MAN, MIN, MUN

Episode 5 *BALITA BERMAIN SEX TOY*

Pada sore hari, sebelum berangkat mengaji Man dan Min mampir kerumah Mun terlebih dahulu. Mereka berencana berangkat bersama.
Man     : “Min, itu rumah si Mun. Ayo kita mampir  dulu”.
Min      : “Iya, Man. Ayo kita mampir”.
Man     : “Assalamu’alaikum, Mun”.
Mun     : “Wa’alaikum salam. Kalian sudah sampai. Ayo kita berangkat bersama”.
Min      : “Ayo, Mun”.
Man     : “Berangkat....”.
Min      : “Mun, sex toy itu apa?”.
Mun     : “Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan itu, Min?”.
Min      : “Saya penasaran dengan istilah itu, Mun”.
Mun     : “Sex toy itu istilah bahasa Inggris, kalau dalam bahasa Indonesia biasa disebut mainan yang
       digunakan sebagai alat bantu seks”.
Man     : “Apa? Jadi kamu suka bermain sex toy, Min?”.
Min      : “Kamu ini apa-apaan to, Man. Saya bertanya begini karena tadi sebelum saya berangkat
mengaji saya lihat TV. Disana menceritakan tentang viralnya video anak balita yang sedang bermain sex toy dan KPAI sangat menyayangkan kejadian ini. Terlebih lagi ada dugaan bahwa yang meng-upload video tersebut orang tua sang balita dan video ini sudah ditonton sebanyak 1,855 orang lho”.
Man     : “Saya kira kamu bermain, Man. Benar-benar gila tu orang tua”.
Mun     : “Kamu jangan bicara kasar begitu, Man. Itu tidak baik”.
Min      : “Iya, Man. Jangan begitu kamu”.
Man     : “Maaf ya temans, soalnya saya miris dengernya”.
Mun     : “Kejadian semacam ini sangat membahayakan generasi bangsa. Jika pada usia balita anak
sudah dikenalkan dengan alat-alat seks maka dikhawatirkan nanti ketika sudah beranjak dewasa anak ini akan memiliki pemikiran bahwa free sex merupakan suatu kegiatan yang lumrah dilakukan”.
Man     : “Waduh...Bahaya ini!”.
Min      : “Itu orang tua gimana ya jalan fikirannya? Sudah tahu anak bermain dengan mainan yang
       tidak pantas malah di video di-upload lagi, bukannya malah diminta atau gimana”.
Mun     : “Kita tidak boleh menyalahkan orang tua sepenuhnya, karena masih ada kemungkinan orang
tua tidak memahami fungsi alat tersebut. Tetapi yang perlu kita perhatikan bahwa, saat kita mengunaan media sosial harus secara bijaksana. Jangan sampai media sosial membuat kita hancur”.
Min      : “Lalu bagaimana cara meminimalisir kejadian ini agar tidak terulang kembali”.
Mun     : “Inilah pentingnya konseling pra nikah bagi calon pengantin. Dalam konseling tersebut calon
pengantin akan mendapatkan pengetahuan seputar kondisi psikologis dan psikis dari pasangannya, sehingga ketika ada hal-hal yang kurang dipahami bisa belajar bersama-sama untuk membina keluarga yang sehat”.
Man     : “Selain itu, Mun?”.
Mun     : “Orang tua harus memahami tahapan-tahapan perkembangan psikologis anak, agar mainan
yang diberikan kepada anak mampu meningkatkan kecerdasan anak. Ditambah lagi, jika ada hal-hal yang kurang dipahami orang tua, maka jangan pernah malu bertanya dan rajin membaca”.
Min      : “ Meskipun pembicaraan kita sedikit tau, tetapi ini sangat penting diketahui oleh
                  orang dewasa ya, Mun?”.
Mun     : “Iya, Min. Ini adalah sedikit ilmu yang saya tahu. Siapa tau berguna bagi kalian”.
Man     : “Ini penting sekali, Mun”.
   Tanpa disadari Man, Min, Mun sudah tiba di halaman madrasah tempat mereka mengaji. Akhirnya mereka melanjutkan mengaji.

Bersambung....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISAHKU : AKU TAKUT SUAMIKU TAMPAN

  *SINOPSIS KISAHKU* AKU TAKUT SUAMIKU TAMPAN Namaku adalah Arina. Aku terlahir menjadi anak kedua dari dua bersaudara. Dari ke...