CERITA MAN, MIN, MUN
Episode 6 *PERUNDUNGAN MERUSAK
PERSAHABATAN *
Pagi telah tiba,
mentari mulai bersinar, ayam pun mulai berkokok, burung-burung menyanyi dengan
riang gembira. Dari balik pepohonan tampak tiga anak yang sedang berjalan menuju
taman kota sambil berbincang-bincang.
Mun : “Min, apa
informasi yang kamu miliki pagi ini?”.
Man : “Kenapa yang
ditanya si Min to Mun, tanya saya saja yang selalu punya info terbaru”.
Min :
“Halah...Kamu kan tahunya hanya menu makan pagi, siang dan malam, Man”.
Man : “Kok kamu
tahu, Min?”.
Min : “Dari dulu
sampai sekarang kan otakmu hanya berisi makanan, makanan dan makanan”.
Mun : “Sudah-sudah
jangan ribut”.
Man : “Min tu lho
Mun yang ngajak ribut”.
Mun : “Gimana,
Min?”.
Min : “Sekarang
lagi marak kasus perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan, Mun.
Tetapi saya
sendiri juga tidak tahu apa arti kata ‘perundungan’. Tolong jelaskan dong,
Mun”.
Mun : “Perundungan
itu bahasa Indonesia dari bulliying, Min. Perundungan atau bulliying
adalah
suatu tindakan
yang tidak menyenangkan dengan cara mengganggu, menyusahkan atau mengusik
ketenangan orang lain, sehingga berdampak pada kondisi psikologis korbannya.
Terkadang pelaku perundungan juga melukai korbannya”.
Man : “Sulit banget
sih bahasanya, Mun. Saya tidak paham, beri contoh dong, Mun?”,
Mun : “Misalnya,
kamu di kata-katain si Min dengan kata-kata yang kasar yang membuat kamu
ketakutan ketika
bertemu dengan si Min, sampai akhirnya kamu tidak mau ke sekolah. Itu contoh
kecilnya, Man. Paham, Man?”.
Man : “Iya paham,
Mun. Mangkanya Min jangan menghina saya terus-terusan, itu bisa membuat
saya trauma ketemu kamu, Min”.
Min : “Saya akan
sangat bahagia jika kamu trauma bertemu dengan saya, Man.
Ha....ha....ha....ha....”.
Mun : “Mulai lagi
dech...”.
Man : “Maaf, Mun”.
Min : “Apa motif dari pelaku perundungan itu,
Mun?”.
Mun : “Dengan cara mengganggu, pelaku akan
ditakuti oleh teman-temannya. Dengan begitu ia
akan dianggap
lebih dominan dibandingkan dengan yang lain. Dianggap jagoan, hebat, penguasa
dan lain sebagainya”.
Man :
“Wah....Bahaya ini”.
Mun : “Iya, Man.
Ini sangat berbahaya apabila dibiarkan terus menerus, sehingga harus segera
ditangani. Bagi
korbanya, tindakan perundungan akan membuat kondisi psikologisnya mengalami
gangguan. Misalnya: rendahnya rasa percaya diri, putus asa, trauma, anti sosial bahkan bisa berujung pada
gantung diri. Sedangkan bagi pelakunya, tindakan perundungan akan membentuk
karakter yang buruk. Misalnya: sombong, angkuh, mau menang sendiri bahkan bisa
berujung pada tindakan kriminalitas”.
Min : “Apa yang
harus kita lakukan pada pelaku dan
korban perundungan, Mun?”.
Mun : “Untuk pelaku
perundungan kita harus membawanya ke tempat bimbingan konseling yang
ada di lembaga
pendidikan, apabila tindakan perundungan yang dilakukan pelaku sangat berat
maka harus dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendaptkan pembinaan. Sedangkan
untuk korbannya, kita harus memberikan dukungan sepenuhnya dengan cara
memberikan motivasi dan bimbingan agar kondisi psikologisnya kembali sehat”.
Min : “Lalu apa
yang harus kita lakukan ketika kita mendapatkan perundungan?”.
Mun : “Kita harus
berani melawan pelaku perundungan dengan kata-kata yang sopan. Jika tidak
berani maka
laporkan tindakan tersebut kepada guru, orang tua atau orang lebih dewasa dari
kita”.
Man : “Sudah dong
diskusinya. Ayo kita bermain”.
Mun : “Ayo, Man”.
Min : “Terima
kasih, Mun. Kamu selalu memberikan ilmu pada kami”.
Mun : “Iya
sama-sama, Min”.
Selanjutnya mereka bertiga bermain
di taman kota.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar